1.
Alga hijau ( Chlorophyta )
Alga yang uniseluler maupun multiseluler, memiliki klorofil yang dominan
sehingga warnanya hijau. Alga hijau juga memiliki pigmen karotin dan xantofil.
Jenis alga ini hamper hidup 90% di air tawar dan 10% hidup di laut sebagai
plankton. Jenis jenis alga hijau dikelompokan menjadi :
F
Chlorella, memiliki bentuk bulat, hidup di air
tawar atau air laut, bereproduksi dengan cara vegetative dengan membelah diri,
banyak digunakan untuk mempelajari fotosintesis.
F
Cholococcum, bentuknya bulat, hidup di air
tawar, bereproduksi dengan cara vegetative dengan membentuk zoospora secara
generative dengan isogami.
b.
Alga bersel satu yang bergerak
F
Chlamidomonas, berbentuk bulat telur, memiliki
dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok yang mengandung pyrenoid dan sigma.
Bereproduksi dengan cara membelah diri dan konjugasi
F
Euglena viridis, berbentuk seperti mata,
memiliki sebuah flagel, klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan cara membelah
diri. Euglena kadang dikelompokkan ke dalam protozoa.
c.
Berbentuk koloni yang bergerak
F
Volvox, bentuk koloninya menyerupai bola yang
tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh benang
benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan dalam protozoa.
d.
Berbentuk koloni yang tidak bergerak
F
Hydrodiction, koloninya berbentuk jala, banyak
ditemukan di air tawar. Reproduksinya dengan vegetative dengan cara fragmentasi
dan secara generative melalui konjugasi.
e.
Berbentuk benang
F
Spyrogira, kloroplasnya berbentuk spiral, hidup
di air tawar, bereproduksi dengan secara vegetative dan generative.
f.
Berbentuk lembaran
F
Ulva, hidup dilaut, menempel pada batu dan dapat
dimakan. Reproduksinya secara vegetative dengan membentuk zoospora dan secara
generative dengan isogami.
2.
Alga coklat ( Phaeophyta )
Pada umunya alga coklat bersel banyak ( multiseluler ), dengan pigmen
coklat ( fukosantin ) yang dominan disamping memiliki klorofil a dan b.
berbentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian yang
menyerupai akar, batang, dan daun membuat alga ini mudah dikenali. Bereproduksi
dengan secara vegetative dengan fragmentasi dan generative melalui isogami atau
oogami.
Jenis jenis alga coklat antara lain :
ð
Laminaria, memiliki batang, daunnya berbentuk
lembaran, mengandung yodium dan asam alginate.
ð
Macrocystis, menghasilkan yodium dan asam
alginate yang berfungsi sebagai bahan industry.
ð
Sargasum, daunnya berbentuk lembaran, diantara
batang dan tangkainya terdapat gelembung gelembung udara.
ð
Fucus, berbentuk daun berupa lembaran dan pada bagian tepi daun terdapat gelembung.
Ada cara reproduksi
vegetative alga coklat mirip dengan tumbuhan tinggi, pada ujung daun
fertile terbentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Alat
biaknya disebut konseptakel yang menghasilkan ovum dan spermatozoid.
3.
Alga merah ( Rhodophyta )
Alga yang tubuhnya bersel banyak ( multiseluler ), memiliki klorofil a
dan b dengan pigmen dominan merah ( fikoeritin ) dan karotin. Bentuk tubuhnya
menyerupai tumbuhan tinggi dan hidup
dilaut. Banyak dimanfaatkan manusia untuk bahan agar agar. Cara reproduksi alga
merah secara vegetative dengan membentuk spora dan secara generative secara
anisogami.
Jenis jenis alga merah yang terkenal antara lain :
ð
Euchema spinosum, sebagai bahan pembuat agar
agar, banyak terdapat di perairan Indonesia.
ð
Gelidium dan Gracilaria, sebagai bahan pembuat
agar agar dan banyak ditemukan di perairan Negara yang agak dingin.
ð
Batracnospermum
4.
Alga keemasan ( Chrysophyta )
Alga ini ada yang uniseluler dan ad juga yang multiseluler. Memiliki klorofil
a dan b serta pigmen dominan keemasan ( karotin ) dan fukosantin. Dapat dijumpai
di perairan air tawar dan air laut. Bereproduksi secara vegetative dengan membelah diri atau
dengan zoospore spermatozoid.
Jenis jenis alga keemasan antara lain :
a.
Bersel tunggal ( monoseluller )
F
Ochromonas , bentuknya seperti bola, memiliki
flagel yang panjangnya tidak sama, bereproduksi dengan cara membelah diri.
F
Navicula, sering juga disebut diatmoe atau
ganggang kersik, berbentuk kotak atau elips, jika mati fosilnya akan membentuk
tanah diatmoe yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen atau
penyerap nitrogliserin pada bahan peledak.
F
Pinnularia, mirip dengan diatmoe.
b.
Bersel banyak ( multiseluler )
F
Vaucheria, tubuhnya berbentuk benang, hidupnya
di air tawar, reproduksinya secara vegetative dengan membentuk zoospore dan
secara generative dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan
sel sperma yang dihasilkan oleh antheridium.
semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar